Bidang Ilmu
stringclasses 1
value | Kalimat
stringlengths 5
1k
|
---|---|
Sastra | Kembali ke pasangan hetero kita, si pria. |
Sastra | Maka Barit Ketika pun segeralah kembali lalu berdatang sembah, "Ya tuanku, adapun yang datang itu paduka anakanda Ratu Melaka, perintah kerajaan." Setelah Seri Batara mendengar sembah Barit Ketika itu, maka Baginda pun bertitah pada Patih Gajah Mada, "Segeralah berlengkap dan mengerahkan segala penggawa dan priayi, sambut anakku Ratu Melaka. |
Sastra | Aku masih terpesona melihat seorang wanita Pribumi bukan saja bicara Belanda begitu baik, lebih karena tidak mempunyai suatu kom-plex terhadap tamu pria. |
Sastra | "Pria tua itu hanya mengatakan itu .... |
Sastra | Dia sama sekali tidak mengerti bagian yang menyinggung dongeng, terpilih, dan pria tua aneh itu dan cerita Jim. |
Sastra | Supriatun, perempuan berusia 48 tahun, itu pun bekerja dan tinggal di keluarga Gunadi. |
Sastra | Dan bersamaan dengan itu, rumah kos Yulius pun ikut menggeliat dan hidup dengan keluarnya para penghuni kos, satu demi satu dari kamar yang berpenghuni satu orang atau dua orang, pria maupun wanita, lalu antre di enam kamar mandi yang ada di lantai satu. |
Sastra | Tak pernah aku lihat pengantin pria mengalami upacara demikian. |
Sastra | "Tahukah kau dari mana bola hijau ini berasal?" Pria tua itu memperlihatkannya pada Jim. |
Sastra | "mBok, mBok!" terdengar suara dari luar rumah, suara seorang pria dewasa. |
Sastra | «lampaui apa yang bisa Anda bayangkanSUPERNOVA KSATRIA, PUTERI, DAN BINTANG JATUH KEPING KEPING 1 Yang Ada Hanyalah ADA Kedua pria itu duduk berhadapan. |
Sastra | Hubungannya dengan pria paro baya warganegara Perancis itu hanyalah sebatas bawahan dengan atasan. |
Sastra | Beberapa pria lagi tampak mirip para pesolek maskulin, penggembira belaka dalam rombongan kecil itu. |
Sastra | "Sayang, kau tidak akan pernah berani melakukan itu, Jim!" Pria tua itu berkata pelan. |
Sastra | Jadi, Retna memutuskan untukmenuruti sang Ibu dan mencoba bertemu dengan pria yang bernama Saka ini. |
Sastra | Tak seorang pun di kampung penuh bangau ini yang tak patuh pada semua perintah pria yang datang bersama para pengusaha kota yang ingin membangun resor di kampung itu. |
Sastra | Kayaknya kita udah pernah sharing kayak gini, tentang pria dan wanita." "Ya ampun... |
Sastra | Pria itu sekonyong-konyong berhenti melakukan gerakan serba sibuknya. |
Sastra | Ke manakah biasanya Bendoro pergi - sampai berhari-hari begini?" "Ah, Mas Nganten, itu urusan pria dengan pekerjaannya, jangan ikut campur, karena wanita tak tahu apa-apa tentang itu. |
Sastra | Di mana sesungguhnya pria yang seharusnya bertanggung jawab akan segala kesulitan keluarga itu? |
Sastra | Ternyata pria ini lebih tampan dari yang dibicarakan orang, dan dia pasti tidak tahu sosoknya sudah nyaris menjadi mitos. |
Sastra | Ia lebih seperti sahabat, sekaligus satu-satunya pria yang diizinkan Diva untuk mencium bibirnya. |
Sastra | Para pria berpakaian serbahitam terpaku. |
Sastra | Kami selalu terkesan oleh cahaya mata dan wibawanya," sahut seorang keluarga pengantin pria. |
Sastra | Pemiliknya adalah seorang pria, bernama Dahlan, atau Bung Dahlan, awal empat puluh, di puncak karier, beristrikan seorang wanita yang dipacarinya sejak SMA, memiliki dua anak, dan mengalami kehampaan hidup yang konon menurutnya tak terdefinisikan. |
Sastra | Tidak juga untuk pria itu. |
Sastra | Jika pria tua itu benar-benar datang, maka tentu sudah berdiri seketika di depan Jim, atau di sebelahnya, atau di belakangnya. |
Sastra | Ada pria yang mengantre tiket sambil tak lepas memeluk kekasihnya dari belakang. |
Sastra | Waktunja tidak lama lagi." Dihari berikutnja Gatot Mangkupradja, Maskun, Supriadinata dan Sukarno didjatuhi hukuman. |
Sastra | Duduk di sana setiap jeda kuliah, selama 4 tahun, sambil melihat pria itu belajar, bercanda, atau mencuri cumbu dengan wanita yang selalu berganti. |
Sastra | Maka kita pun hendak memulai pekerjaan akan berjaga-jaga." Maka sembah Paih Gajah Mada, "Daulat tuanku, mana titah Seri Batara." Maka Patih Gajah Mada pun menyembah, lalu ke luar mengerahkan segala raja-raja dan adipati dan segala penggawa dan priayi berhimpun masuk ke peseban dan mengerahkan segala raja-raja dan segala rakyat memalu bunyi-bunyian daripada gendang, serunai, nafiri, madali, samping, sekati, kopak, ceracap, terlalu ramai orang berjaga-jaga itu di dalam negeri Seri Batara. |
Sastra | "Kamu nggak perlu?" "Nggak." Indy memakai jaket Arial, sepilas bau parfum pria bercampur sedikit bau keringat khas laki-laki memenuhi penciumannya. |
Sastra | Tiba-tiba mata Re menangkap sosok pria itu lagi, berdiri di luar ruangan sambil menyandar ke tembok, tangannya gemetar memegang sebatang rokok. |
Sastra | Meskipun telah menang tiga kali, Maryamah belum mendapat cukup respek di antara pecatur pria. |
Sastra | Pria itu melihat sesuatu yang lain..." "Sesuatu yang lain, heh? |
Sastra | Apakah pria tua itu hendak menemuinya? |
Sastra | Dari bengis, wajah kaum pria sahabat iblis itu berubah menjadi hambar, lalu tak peduli, lalu mencari-cari pembenaran. |
Sastra | "Aku bertanya padanya, 'Siapakah kau?' Pria tua itu menjawab lembut 'Akulah orang yang selama ini ingin kautemui, akulah Sang Penandai Laksamana Ramirez terdiam. |
Sastra | Pria tua itu berjalan tenang menuruni anak tangga. |
Sastra | Malah dari enam kali sang Ibu melakukan ini, Retna melihat bahwa kualitas pria yang dijodohkan semakin baik. |
Sastra | Terbang dalam formasi yang indah Dan juga seperti kepergiannya tadi pagi di taman kota, pria asing itu sekali lagi datang entah dari mana. |
Sastra | 40 PRIA UZBEK "SEMUA VIRUS, bakteri, dan sumber penyakit jahat lainnya selalu datang dari hewan liar, Miss Headstone — " Pria tinggi, kekar, dan tampan itu menyeringai. |
Sastra | Maka dari dalam mulut naga itu keluar air mandi Raja Melaka dan Raden Mas Ayu Maka pada sepangkat pancapersada itu, segala anak raja-raja perempuan dengan perhiasannya menyandang tatapan kekuningan dan pada sepangkat lagi pancapersada itu, segala anak menteri dan anak dara-dara duduk menghadap dengan perhiasannya memegang poan dan kendi yang bertatahkan ratna mutu manikam dan se pangkat lagi pancapersada itu, segala anak raja raja memegang pedang yang keemasan menghadap dengan perhiasannya dan sepangkat lagi pancapersada itu, segala anak ceteria dan anak menteri memegang kain persalinan dan pada sepangkat lagi pancapersada, segala anak penggawa dan priayi, bermain pelbagai permainan dengan segala bunyi-bunyiannya. |
Sastra | Pria tua itu datang mengajari penduduk kota membuat ratusan pelontar api. |
Sastra | Ibu pikir Supriatun ini bisa kok. |
Sastra | Supriatun. |
Sastra | Di tempat kelahiranku sendiri wanita petani bekerja bahu-membahu dengan kaum pria di sawah dan ladang. |
Sastra | Dari mulai majalah bisnis betulan sampai majalah wanita yang ingin menjadikannya pria bulan ini. |
Sastra | Kuhubungi kamu setengah jam lagi setelah aku dapat nomor kamar!" Sophie tertawa geli dalam hati, lalu tersenyum mesra menatap sang pria. |
Sastra | Maka kata Patih pada segala priayi yang bertunggu di pintu luar itu tujuh lapis, "Apabila Lalsamana ke luar sekarang ke pintu peseban ini, suruh tutup. |
Sastra | Pria Uzbek itu seperti biasa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. |
Sastra | pencinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya." Pria tua itu duduk di samping mayat Kaisah. |
Sastra | Maka piala yang bertatahkan ratna mutu manikam pun diperedarkan oranglah di hadapan segala pegawai dan priayi dan pertuanan. |
Sastra | Ayu juga mengakui, di luar kantor, sosok pria seperti Cakra pasti sudah diincar wanita lain. |
Sastra | "Suatu saat, bila ada pria yang baik dan saleh meminangku, barulah aku akan berubah pikiran, menjadi seorang istri dan ibu. |
Sastra | Suatu malam, pria berkulit gelap itu berkata: |
Sastra | Jadi, nggak usah berlagak waras dengan pasang muka begitu." Pria itu seketika mendongak. |
Sastra | Tanpa disadarinya ia rasai betapa kemudaan pria itu begitu penuh, melimpah gesit, dan hanya dengan matanya yang bersinar, tanpa melihatnya, telah dapat taklukkan seluruh hatinya. |
Sastra | Sebaliknya, Ayu mendapati Salman sebagai orang yang berkharisma, hanya dari cara pria itu berbicara. |
Sastra | Apakah pria tua itu berada di atas Pedang Langit, sekarang? |
Sastra | "Aku harus segera pergi, ada pekerjaan yang tak bisa ditunda." Sang pria yang kelihatan lebih muda dari Sophie mengecup keningnya seolah sudah mengerti maksud Sophie. |
Sastra | "Tata cara bertutur kata, bergaul pria-wanita, berbaju, menggaruk kalau gatal, atau berjoget dangdut, semuanya akibat dari pendidikan. |
Sastra | Aku amtenar, aku anggota pemerintah dalam negeri, aku priayi ...." Kalau sudah begitu kata suaminya, kalau Suria sudah memang-gakkan pangkatnya yang terhormat itu, Zubaidah tidak pula dapat bertutur lagi. |
Sastra | Supriatun sepenuhnya sadar, kehadirannya di keluarga ini sangat menjadi tumpuan. |
Sastra | "Terima kasih banyak, ya, sampai jumpa di negeri kami," pria sebaya ayahnya itu segera bersikap bijak, kebapakan. |
Sastra | Di dalam kamar tidur, Gunawan Garnida pria berusia 38 tahun asal Bandung, menatap ke arah lensa handycam. |
Sastra | Kita mulai dari si pria." "Dia harus ganteng!" sela Dhimas cepat, "Supaya aku semangat nulisnya." "Yang jelas dia harus pintar, dan sukses. |
Sastra | Maka segala penggawa dan priayi itu pun bermohonlah pada Laksamana kembali ke Majapahit. |
Sastra | Kalau Tuan sama dengan pria Jawa pada umumnya, anak ini takkan berumur panjang. |
Sastra | Di satu sisi, pria yang bernama Cakra ini sudah mendekati dirinya di kantor. |
Sastra | Para hadirin serentak bergumam, "Innalillahi….." Ketua RT menghampiri ayah Budiman, mendekatkan mulutnya ke telinga pria tua ini, tetapi begitu sulit untuk memulai bicara. |
Sastra | Telah sebulan lebih Supriatun tinggal di keluarga Gunadi. |
Sastra | Tamu-tamu pria bersorak-sorai lantas dengan bernafsu ikut-ikutan melucuti perempuan-perempuan lain. |
Sastra | Beberapa hari setelah kejadian ia diburu itu, Maryamah melihat orang-orang yang memburunya sedang minum kopi di Warung Kopi Bunga Serodja bersama seorang pria yang menyuruh mereka. |
Sastra | Lagi-lagi, dua pedang itu terhenti sebelum menyentuh pria tua itu. |
Sastra | Pada suatu malam yang terasa lebih ringan dari malam-malam sebelumnya bagi seorang pria paruh baya yang juga seorang kepala keluarga. |
Sastra | Ibu Itje dan Ibu Tyas tersenyum melihat betapa gugupnya sang mempelai pria. |
Sastra | Dia sungguh malas mencari penjelasan bagaimana pria asing di sebelahnya tahu kalau Nayla-nya baru saja pergi. |
Sastra | Dan pria itu entah bagaimana caranya lelah membuai langkah Jim terhenti melalui nada suaranya barusan. |
Sastra | Raut muka Supriatun tampak mulai berubah berbinar, mensyukuri apa yang telah didapat oleh Farida. |
Sastra | Mereka telah membawa Bung Karno sepuluh menit jang lalu." Gatot, Maskun, Supriadinata dan aku dipisahkan samasekali dan masjarakat luar. |
Sastra | Maka Seri Batara dan permaisuri pun memberi emas perak dan permata ratna mutu manikam akan anakanda baginda Raden Mas Ayu, beberapa pakaian yang mulia-mulia dan benda yang garib-garib dan dua ratus dayang-dayang, empat puluh anak penggawa yang perempuan yang baik-baik rupanya akan perwara dan galuh dan empat puluh anak priayi laki-laki akan biduanda dan tujuh ribu rakyat laki-laki dan perempuan. |
Sastra | Waktu matahari sudah menjalankan dinasnya, orang-orang pria telah kumpul kembali di rumah bapak. |
Sastra | Terdengar suara pria: |
Sastra | Esok paginja Maksum dan Supriadinata, dua orang wakil P.N.I. |
Sastra | Mereka tak lain pria „do-re-mi., dan mereka telah kawin dengan seseorang bernama bosan. |
Sastra | Jim hendak berteriak memanggilnya, tetapi pria itu telah raib di gerbang pemakaman tepi pantai. |
Sastra | Maka sembah Patih, "Ya tuanku, pada bicara patik baiklah Seri Batara mengerahkan segala penggawa dan priayi rakyat sekalian ingat-ingat, kalau Laksamana itu marah, karena kerisnya itu hilang, kalau-kalau ia mengamuk ke dalam." Maka titah Seri Batara, "Benarlah seperti bicara Patih itu, kerahkanlah segala rakyat kita." Maka Patih Gajah Mada pun menyembah, lalu ke luar mengerahkan segala penggawa dan priayi dan segera rakyat dengan segala senjata. |
Sastra | bagaimana aku harus membunuh pria yang kubayangkan sebagai raksasa itu?" Widanti berbohong. |
Sastra | Tapi dia sungguh lelaki yang baik hati dan sabar." Pak Joko melambaikan tangannya kepada seorang pria berjenggot putih berwajah Asia Tengah. |
Sastra | Ketika dengan cermat Widanti menatap foto pria tinggi berjenggot dan bersorban, ponselnya berbunyi. |
Sastra | Itu janggal sekali, pertemuan tahunan itu meski diikuti oleh seluruh penduduk kampung, hanya pria dewasalah yang bicara. |
Sastra | Di warung-warung kopi itu pria-pria Melayu mengisahkan nasibnya, membangga-banggakan jabatan terakhirnya sebelum maskapai timah gulung tikar, dan mempertaruhkan martabatnya di atas papan catur. |
Sastra | Pria tua yang tiba-tiba datang menegurnya ini hanya mengganggu rencana-rencana ke-matian yang sedang disusun otaknya. |
Sastra | Ingin seperti Pak Habibie?" Pria itu tertawa. |
Sastra | Barulah Jim menyadari gadis itu salah satu undangan dari rombongan besan mempelai pria negeri seberang, meskipun ia berpakaian layaknya gadis biasa kota setempat. |
Sastra | Di kampung kami pria dan wanita sama-sama bertamu." Nampak bujang itu merasa kasihan kepada Gadis Pantai. |
Sastra | Meskipun nada suaranya lebih tegas dibandingkan saat pria aneh tersebut bertemu dengannya. |
Sastra | Dia menghadapi sulungnya sendiri, menguasai tuannya, Herman Mellema, bangunkan bungsunya untuk jadi calon administratur, Annelies Mellema - dara cantik idaman semua pria. |
Sastra | Saban pagi, serombongan besar pria, seperti gerombolan migrasi di Padang Masaimara, dari kampung-kampung yang berjarak sampai 20 kilometer, berbondong-bondong ke pasar demi segelas kopi. |